Kanker rahim adalah sebuah jenis kanker yang menyerang rahim atau sistem reproduksi wanita. Selain itu, kanker ini juga dapat menyerang otot-otot di sekitar rahim sehingga membentuk sarkoma uteri, namun sangat jarang terjadi. kanker rahim merupakan salah satu penyakit berat yang menakutkan bagi wanita, akan tetapi, Anda dapat menghindari resiko terjangkit penyakit tersebut. Sebelum itu, ketahuilah bahwa penyebab utama terjadinya kanker rahim ialah perubahan genetika atau mutasi sel yang sehat menjadi sel yang tidak normal. Lalu, keberadaan HPV juga diketahui sebagai salah satu penyebab lain kanker rahim dengan resiko sebesar 30 kali lipat. Jadi penyebab kanker rahim yang biasa dialami penderita adalah pendarahan vagina. Walau tidak semua pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim. Untuk mencegah ancaman tersebut jika anda sudah menopause, tapi tetap mengalami pendarahan atau belum menopause, tapi mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi segeralah periksakan diri Anda ke Dokter.
Faktor penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Penyebab kanker rahim juga dapat terjadi karena radiasi atau pencemaran bahan kimia Tetapi faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim adalah ketidakseimbangan hormon tubuh, terutama estrogen. Kadar hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker rahim. Berikut ini adalah faktor yang dapat menimbulkan hormon yang tidak seimbang antara lain : Menstruasi dini atau menopause yang terlambat, Obesitas, Diabetes, Terapi penggantian hormone, Penggunaan tamoksifen jangka panjang. Keadaan ini akan bertambah parah jika wanita tersebut juga seorang perokok, karena nikotin dapat mempermudah masuknya virus. Beberapa keadaan lain yang turut menjadi penyebab kanker rahim adalah trauma kronis pada rahim akibat proses persalinan dan infeksi atau iritasi yang berlangsung cukup lama.
Karena penyebabnya yang belum diketahui, langkah pencegahan yang pasti untuk kanker rahim juga tidak ada. Meskipun begitu, langkah-langkah untuk mengurangi risikonya tetap ada. Seperti menjaga berat badan yang sehat, memperbanyak konsumsi kedelai, penggunaan jangka panjang untuk jenis kontrasepsi tertentu, misalnya pil KB kombinasi, kebiasaan merokok, hubungan seksual sebelum waktunya atau berganti pasangan. Dapatkan juga informasi tentang cara menurunkan gula darah dengan singkat.
0 comments:
Posting Komentar